TEKA TEKI SEKJEND PDIP PENGGANTI HASTO

PDIP belum menegaskan sikapnya terkait posisi Sekjen PDIP setelah Hasto Kristiyanto divonis 3,5 tahun.
Ribuan kader PDIP memang tengah berada di Bali. Mereka baru saja mengikuti acara Bimbingan Teknis (Bimtek) partai. Bimtek tersebut difokuskan untuk anggota DPR dan DPRD provinsi, kabupaten, kota, se-Indonesia.
Bimtek hanya digelar satu hari, Rabu (30/7). Sejumlah pihak mengisi materi, termasuk Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR Puan Maharani.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir sore harinya. Ada pengarahan tertutup yang ditujukan bagi para kader.
“Solid bergerak, itu aja. Pokoknya kompak solid. Ini konsolidasi partai harus menang. Menang dalam setiap perjuangan kita, apa pun itu ya,” kata Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly
“Poin-poinnya ya bagaimana supaya setiap fraksi solid, jangan main-main duit, jangan korupsi. Supaya arahan DPP dikerjakan, konsolidasi lah,” tambahnya.
Dalam wawancara tersebut Yasonna tak banyak bicara soal kongres PDIP. “Belum. Tunggu tanggal mainnya,” ujarnya.
Kongres PDIP salah satu agendanya, kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum partai. Tapi, yang tak kalah menarik, sosok sekjen PDIP pengganti Hasto.
Saat ini, posisi sekjen masih diisi oleh Hasto Kristiyanto. Meski berada di balik jeruji besi atas kasus suap anggota KPU, Wahyu Setiawan, terkait PAW terhadap Harun Masiku.
“Kalau posisi Sekjen nanti kita tunggu di Kongres. Karena posisi Mas Hasto sekarang ini masih Sekjen PDI Perjuangan,” ujar Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat
“Sampai sekarang masih utama sebagai Sekjen. Dan masih belum diganti. Makanya nanti menunggu hasil Kongres. Kapan hasil Kongresnya, kan gitu kan pertanyaanmu? Ya, ditunggu saja,” lanjutnya.
Meski begitu, sejumlah nama dikabarkan disiapkan untuk mengisi posisi itu. Ada nama Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo dan Djarot Saiful Hidayat.
Keduanya nyaris tak pernah absen, selalu hadir dalam setiap sidang Hasto di Pengadilan Tipikor.
Ganjar merupakan mantan anggota Komisi II DPR, eks Gubernur Jawa Tengah, dan menjadi Capres PDIP pada Pilpres 2024.
Sementara, Djarot seorang yang lama berkecimpung di PDIP. Dia pernah menjadi Wali Kota Blitar, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta menggantikan Ahok yang dipenjara.
Tak cuma itu, ada nama Ahmad Basarah yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Selain itu, muncul nama Said Abdullah. Said merupakan kader pemilik suara terbesar di Pileg 2024. Said yang berasal dari Dapil Jatim XI meliputi Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep, berhasil meraup suara terbanyak dengan perolehan 528.815 suara.
Saat ini, Said masih menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Namun, lagi-lagi, soal kongres dan sekjen, semua tergantung Megawati. Kongres nantinya akan mengukuhkan Megawati sebagai Ketum PDIP.
“Kalau mengacu pada Rakernas tahun 2024, kalau toh tahun 2025 nanti kapan akan ditetapkan, maka kongres itu bagi saya, tafsir saya, terhadap keputusan rakernas adalah pengukuhan Ibu Megawati,” kata Said

Begitu juga dengan posisi Sekjen. PDIP menyerahkan kepada Megawati.
“Mana aku tahu. Pengennya ibu kalau ada lah. Kita belum tahu,” ujar Yasonna.
Soal waktu penyelenggaraan kongres, sempat berembus juga digelar 1 Agustus 2025. Tapi, Puan merespons santai.
“Coba kita lihat, bagaimana nanti tanggal 1 Agustus kelanjutannya,” ucap Puan, Rabu (30/7) malam.