Close Menu
Naradata
    Berita Terkini

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025

    MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU

    04 Desember 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA
    • DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI
    • MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU
    • UPDATE TERBARU KORBAN BANJIR-LONGSOR SUMATERA: 776 MENINGGAL, 564 HILANG
    • SIAP SIAGA PUNCAK BANJIR ROB JAKARTA 5 DESEMBER, GUBERNUR JAKARTA SIAPKAN 600 POMPA
    • KEMENTERIAN LH AKAN PERIKSA DELAPAN PERUSAHAAN TERKAIT BENCANA DI SUMUT
    • GUBERNUR PASTIKAN SELURUH WARGA JAKARTA TERAKSES AIR BERSIH PADA 2029
    • DPR MINTA COPOT DAN PROSES KALAPAS ENEWAMIRA YANG PAKSA NAPI MAKAN DAGING ANJING
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Naradata
    • Berita
      • Indonesia
      • Internasional
    • Politik
      • Politik Nasional
      • Politik Internasional
    • Bisnis
    • Otomotif
    • Entertainment
      • Musik
    • Sports
      • Sepakbola
      • Olahraga Lainnya
    • Lifestyle
    • More
      • Travel
      • Pendidikan
      • Makanan
      • Hukum
      • Sejarah
      • Kesehatan
    Naradata
    Home » Blog » GUS YAHYA MELAWAN: RAPAT HARIAN SYURIAH TIDAK BISA BERHENTIKAN MANDATARIS PBNU
    Indonesia

    GUS YAHYA MELAWAN: RAPAT HARIAN SYURIAH TIDAK BISA BERHENTIKAN MANDATARIS PBNU

    NaradataBy Naradata24 November 2025Tidak ada komentarMenit Baca
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut rapat syuriah tidak bisa memberhentikan pengurus. Hal itu merespons adanya surat yang ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar menyebut Gus Yahya diminta mundur dari posisi Ketum PBNU.

    Menurut Gus Yahya, para kiai dan alim ulama yang hadir dalam rapat di PBNU Jakarta pada Minggu (23/11) malam, menyesalkan adanya surat tersebut.

    “Beliau-beliau sudah menyampaikan semuanya seperti itu dan secara seragam para kiai yang hadir tadi sudah menyampaikan satu persatu pemikiran, nasihat dan saran masing-masing dan semuanya seragam menyesalkan apa yang terjadi dengan rapat harian syuriah itu, serta risalah yang disebut seperti hasilnya dan diharapkan tidak ada pemaksaan pengunduran diri maupun pemecatan secara paksa,” kata Gus Yahya.

    Hal itu bukan tanpa sebab. Menurut Gus Yahya, jika dikaitkan dengan pemberhentian mandataris, maka rapat harian syuriah tidak berwenang melakukan itu.

    “Nah karena memang apabila dikaitkan dengan pemberhentian mandataris maka rapat harian suriah tidak memiliki legal standing karena rapat harian suriah tidak berhak, tidak berhak memberhentikan mandataris, itu masalahnya,” ucapnya.

    “Jadi, rapat harian suriah itu mengikat seluruh jajaran suriah, seluruh jajaran suriah itu yang ditetapkan di dalam sistem AD/ART kita. Jadi, apa pun yang diputuskan mengenai siapa pun di luar jajaran syuriah itu di luar yurisdiksinya,” sambungnya.

    Sehingga tidak bisa misalnya rapat harian syuriah itu memberhentikan siapa pun.” Ujar gus yahya

    Menurut Gus Yahya, apa yang dihasilkan dalam rapat harian Syuriah beberapa hari lalu tidak bisa dieksekusi. Hasil itu tidak mengikat dan bahkan disebutnya tidak ada ujungnya.

    “Yang ada cuma ya keributan keributan yang tidak jelas arahnya, dan itu bisa dilihat dengan gamblang sekali. Maka para Kiai yang hadir pada malam hari ini menyadari hal itu, melihat bahwa tidak ada arah yang maslahat, arah yang maslahat, arah yang konstruktif, selain berdamai, selain islah di antara yang berbeda pendapat dan tabayyun terhadap informasi-informasi tidak jelas yang cenderung mengarah kepada fitnah supaya diklarifikasi dengan baik,” ucapnya.

    Pada rapat malam ini, hadir kurang lebih 50 kiai dan alim ulama PBNU. Menurut Gus Yahya, akan ada pertemuan yang melibatkan lebih banyak kiai dan alim ulama di kemudian hari.

    Sebelumnya, beredar surat yang menyebut Gus Yahya diminta mundur dari posisi Ketum PBNU. Surat itu ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, pada 20 November 2025, berdasarkan musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

    Gus Yahya didesak mundur dari jabatan Ketum PBNU karena mengundang akademisi pro-Zionis {Peter Berkowitz] pada kegiatan Akademi Kepemimpinan NU (AKN) pada Agustus lalu serta adanya masalah tata keuangan di organisasi.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Naradata

    Related Posts

    UPDATE TERBARU KORBAN BANJIR-LONGSOR SUMATERA: 776 MENINGGAL, 564 HILANG

    04 Desember 2025

    SIAP SIAGA PUNCAK BANJIR ROB JAKARTA 5 DESEMBER, GUBERNUR JAKARTA SIAPKAN 600 POMPA

    04 Desember 2025

    GUBERNUR PASTIKAN SELURUH WARGA JAKARTA TERAKSES AIR BERSIH PADA 2029

    03 Desember 2025
    Tinggalkan Komentar Cancel Reply

    Berita Top

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20259 Views

    PRABOWO TEKANKAN ASEAN HARUS BERSATU, PADA KTT ASEAN KE-47

    27 Oktober 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20257 Views

    BREAKING NEWS! HASIL RAPAT SYURIAH MEMINTA KETUM PB NU MUNDUR TERATUR

    24 November 20255 Views
    Jangan Lewatkan
    Internasional

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    By Naradata05 Desember 20250

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap pembicaraan damai dengan para negosiator Amerika Serikat mengenai upaya mengakhiri…

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025

    MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU

    04 Desember 2025

    UPDATE TERBARU KORBAN BANJIR-LONGSOR SUMATERA: 776 MENINGGAL, 564 HILANG

    04 Desember 2025
    Ikuti Kami Terus
    • Facebook
    • Twitter
    • WhatsApp
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    NARADATA adalah perusahaan penyedia platform, layanan big data, riset dan pengolahan data yang berpengalaman dibidang publikasi, produksi content digital dan strategi komunikasi.

    Facebook X (Twitter)
    Pilihan Kami

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025

    MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU

    04 Desember 2025
    Berita Populer

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20259 Views

    PRABOWO TEKANKAN ASEAN HARUS BERSATU, PADA KTT ASEAN KE-47

    27 Oktober 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20257 Views
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Home
    © 2025 naradata

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.