Presiden Prabowo Subianto meminta Dirut PT KAI Bobby Rasyidin segera menambah gerbong KRL.
KRL sudah jadi tulang punggung transportasi bagi kaum urban. Jangkauan luas hingga ke wilayah satelit Jakarta dan harga yang terjangkau jadi salah satu penyebabnya.
Namun, perjuangan warga komuter memang tak mudah. Antrean panjang di stasiun hingga berdesakan di gerbong sudah jadi pemandangan setiap hari.
Kepadatan luar biasa terjadi hampir setiap hari. Terutama di Stasiun Tanah Abang yang jadi tujuan akhir green line. Ini jadi titik awal dan akhir bagi para penumpang.
Meski kondisi ini tidak nyaman, para penumpang seperti tak punya banyak pilihan.
Kepadatan tersebut menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo. Karena itu, Ia meminta KAI bergerak cepat menghadirkan gerbong-gerbong baru KRL.
“Beliau sampaikan bahwa harus senyaman mungkin, tadi saya jelaskan juga bahwa sekarang itu pada jam sibuk, KRL kita itu sudah berdempet-dempetan, beliau sangat concern sekali dengan itu,” kata Bobby.
“Maka beliau sampaikan secepatnya, agar impact bagi rakyat sangat positif sekali, cepatnya kita dalam menambah gerbong,” tambahnya.
Total dalam 1 rangkaian KRL saat ini ada 8-12 gerbong. Biasanya saat jam sibuk, seluruh gerbong terisi penuh penumpang.
Saat ini, KAI sudah memesan 12 train set kepada PT INKA. Lalu, masih ada 11 train set KRL baru dari China yang sebagian sudah beroperasi.
“Jadi total sampai akhir tahun, kita akan operasikan 11 trainset KRL baru dari China. Sementara dengan INKA, kita sudah menerima empat trainset yang sedang dalam uji teknis. Targetnya, sampai pertengahan tahun depan sudah beroperasi 12 trainset dari INKA,” kata Bobby.
KAI menargetkan seluruh tambahan rangkaian baru akan mulai beroperasi secara bertahap mulai Januari 2026, guna memperbaiki kenyamanan dan kapasitas layanan KRL di kawasan Jabodetabek.
