Close Menu
Naradata
    Berita Terkini

    BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG

    05 Desember 2025

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG
    • TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA
    • DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI
    • MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU
    • UPDATE TERBARU KORBAN BANJIR-LONGSOR SUMATERA: 776 MENINGGAL, 564 HILANG
    • SIAP SIAGA PUNCAK BANJIR ROB JAKARTA 5 DESEMBER, GUBERNUR JAKARTA SIAPKAN 600 POMPA
    • KEMENTERIAN LH AKAN PERIKSA DELAPAN PERUSAHAAN TERKAIT BENCANA DI SUMUT
    • GUBERNUR PASTIKAN SELURUH WARGA JAKARTA TERAKSES AIR BERSIH PADA 2029
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Naradata
    • Berita
      • Indonesia
      • Internasional
    • Politik
      • Politik Nasional
      • Politik Internasional
    • Bisnis
    • Otomotif
    • Entertainment
      • Musik
    • Sports
      • Sepakbola
      • Olahraga Lainnya
    • Lifestyle
    • More
      • Travel
      • Pendidikan
      • Makanan
      • Hukum
      • Sejarah
      • Kesehatan
    Naradata
    Home » Blog » MENTERI ESDM BAHLIL BANTAH PERNYATAAN MENKEU PURBAYA
    Business

    MENTERI ESDM BAHLIL BANTAH PERNYATAAN MENKEU PURBAYA

    NaradataBy Naradata03 Oktober 2025Updated:09 Oktober 2025Tidak ada komentarMenit Baca
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan respon terkait pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyatakan perbedaan harga barang-barang subsidi yang selisihnya ditanggung pemerintah dan dinilai masih jauh di bawah harga keekonomiannya, salah satunya LPG 3Kg.

    Purbaya menyinggung harga keekonomian LPG 3 kg yang berada di Rp 42.750 per tabung, tetapi masyarakat hanya membayar Rp 12.750, yang menandakan bahwa pemerintah harus menanggung Rp 30.000 per tabung.

    Bahlil menilai Purbaya kemungkinan keliru dalam membaca data terkait subsidi tersebut.

    “Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Ya mungkin (Purbaya) butuh penyesuaian, belum dikasih masukan oleh Dirjennya dengan baik atau oleh timnya,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (3/10).

    Bahlil menyampaikan data mengenai subsidi masih dalam tahap pematangan, dengan kerja sama yang terus dijalin bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    Bahlil menegaskan kebijakan subsidi LPG saat ini tengah dijalankan, di mana BPH Migas berperan mengawasi penyalurannya dengan nilai mencapai sekitar Rp 80 triliun hingga Rp 87 triliun per tahun.

    “Karena itu ke depan, subsidi ini harus kita jaminan dan kita pastikan untuk tepat sasaran,” tambahnya.

    Selain berkomentar soal harga subsidi LPG 3 kg, Purbaya juga membeberkan harga subsidi Pertalite, yang seharusnya Rp 11.700 per liter, tetapi masyarakat hanya membayar Rp 10.000. Subsidi lebih besar berlaku pada Solar, di mana dari harga keekonomian Rp 11.950 per liter, harga jual ke masyarakat hanya Rp 6.800.

    Minyak tanah pun disubsidi besar, dari harga keekonomian Rp 11.150 per liter menjadi Rp 2.500, sehingga APBN menanggung Rp 8.650 atau 78 persen, dengan realisasi Rp 4,5 triliun untuk 1,8 juta rumah tangga.

    Sektor kelistrikan juga menyerap subsidi dan kompensasi besar. Untuk rumah tangga 900 VA bersubsidi, harga listrik hanya Rp 600/kWh dari harga keekonomian Rp 1.800/kWh. Selisih Rp 1.200 atau 67 persen ditutup melalui subsidi, dengan realisasi Rp 156,4 triliun pada 2024 untuk 40,3 juta pelanggan. Sementara itu, rumah tangga 900 VA nonsubsidi tetap mendapat kompensasi Rp 400 per kWh, dengan realisasi Rp 47,4 triliun bagi 50,6 juta pelanggan.

    Subsidi juga berlaku untuk pupuk. Harga pupuk Urea yang seharusnya Rp 5.558/kg dijual Rp 2.250/kg, sementara pupuk NPK dari Rp 10.791/kg menjadi Rp 2.300/kg. Dengan skema ini, pemerintah menanggung 59 hingga 78 persen harga, setara puluhan triliun rupiah.

    Meski begitu, Purbaya mengakui data Susenas menunjukkan kelompok masyarakat mampu masih menikmati porsi signifikan dari subsidi energi.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Naradata

    Tinggalkan Komentar Cancel Reply

    Berita Top

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20259 Views

    PRABOWO TEKANKAN ASEAN HARUS BERSATU, PADA KTT ASEAN KE-47

    27 Oktober 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20257 Views

    BREAKING NEWS! HASIL RAPAT SYURIAH MEMINTA KETUM PB NU MUNDUR TERATUR

    24 November 20255 Views
    Jangan Lewatkan
    Indonesia

    BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG

    By Naradata05 Desember 20250

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa tambang bukanlah penyebab bencana banjir dan longsor yang terjadi…

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025

    MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU

    04 Desember 2025
    Ikuti Kami Terus
    • Facebook
    • Twitter
    • WhatsApp
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    NARADATA adalah perusahaan penyedia platform, layanan big data, riset dan pengolahan data yang berpengalaman dibidang publikasi, produksi content digital dan strategi komunikasi.

    Facebook X (Twitter)
    Pilihan Kami

    BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG

    05 Desember 2025

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025
    Berita Populer

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20259 Views

    PRABOWO TEKANKAN ASEAN HARUS BERSATU, PADA KTT ASEAN KE-47

    27 Oktober 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20257 Views
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Home
    © 2025 naradata

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.