Close Menu
Naradata

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    BOS DANANTARA OPTIMISTIS DIVIDEN BUMN AKAN TEMBUS RP 140 TRILIUN TAHUN 2025

    20 Oktober 2025

    TERULANG KEMBALI, ISRAEL SERANG GAZA DI TENGAH GENCATAN SENJATA

    20 Oktober 2025

    PEMERINTAH GELONTORKAN BLT RP 900.000 MULAI HARI INI, DICAIRKAN KE 35 JUTA PENERIMA MANFAAT

    20 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • BOS DANANTARA OPTIMISTIS DIVIDEN BUMN AKAN TEMBUS RP 140 TRILIUN TAHUN 2025
    • TERULANG KEMBALI, ISRAEL SERANG GAZA DI TENGAH GENCATAN SENJATA
    • PEMERINTAH GELONTORKAN BLT RP 900.000 MULAI HARI INI, DICAIRKAN KE 35 JUTA PENERIMA MANFAAT
    • KEJI PMI DI MALAYSIA DISIKSA SESAMA WNI, MATA KANAN DI CONGKEL
    • PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%
    • KORUPSI BERJAMAAH JAKSA DI KEJARI JAKBAR RAMAI-RAMAI TILAP UANG BARANG BUKTI
    • HARGA EMAS DUNIA MELONJAK 60% SELAMA 2025, TEMBUS REKOR BARU USD 4.200 PER OUNCE
    • KAPOLDA METRO JAYA AJAK ORMAS IKUT JAGA JAKARTA
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Naradata
    • Berita
      • Indonesia
      • Internasional
    • Politik
      • Politik Nasional
      • Politik Internasional
    • Bisnis
    • Otomotif
    • Entertainment
      • Musik
    • Sports
      • Sepakbola
      • Olahraga Lainnya
    • Lifestyle
    • More
      • Travel
      • Pendidikan
      • Makanan
      • Hukum
      • Sejarah
      • Kesehatan
    Naradata
    Home » Blog » HARGA MINYAK MENTAH DUNIA MELEMAH,IMBAS DARI SHUTDOWN PEMERINTAHAN AS
    Bisnis

    HARGA MINYAK MENTAH DUNIA MELEMAH,IMBAS DARI SHUTDOWN PEMERINTAHAN AS

    NaradataBy Naradata02 Oktober 2025Tidak ada komentarMenit Baca
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Harga minyak mentah dunia terus mengalami pelemahan hingga menyentuh level terendah dalam 16 minggu pada Rabu (1/10). Penurunan tersebut dipicu karena kekhawatiran penutupan sebagian operasi pemerintah Amerika Serikat (AS), serta ekspektasi pasar akan tambahan pasokan minyak dari OPEC+.

    Harga minyak mentah Brent turun 68 sen atau 1,0 persen dan ditutup pada USD 65,35 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 59 sen atau 0,9 persen dan ditutup pada USD 61,78. Angka itu adalah penutupan terendah Brent sejak 5 Juni dan WTI sejak 30 Mei.

    CEO Diamondback Energy Fang O menilai pertumbuhan produksi minyak AS akan terhenti jika harga tetap mendekati USD 60 per barel. Hal ini terjadi karena lebih sedikit lokasi pengeboran yang menguntungkan pada level tersebut.

    Di pasar energi lainnya, harga bensin berjangka AS ditutup pada level terendah dalam hampir setahun.

    Para pedagang memperkirakan OPEC+ akan meningkatkan produksi pada bulan November kira-kira sama dengan kenaikan 500.000 barel per hari pada bulan September, bahkan ketika permintaan AS dan Asia mulai menurun, kata analis Rystad Janiv Shah.

    OPEC+ dan produsen sekutu seperti Rusia, dapat sepakat untuk meningkatkan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari pada bulan November, tiga kali lipat dibandingkan bulan Oktober. arena Arab Saudi berupaya untuk merebut kembali pangsa pasar.

    Tiga sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut menyebut bahwa OPEC+ dan produsen sekutu seperti Rusia, dapat sepakat untuk meningkatkan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari pada bulan November, tiga kali lipat dibandingkan bulan Oktober. Langkah ini diduga sebagai strategi Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar.

    Namun, OPEC membantah laporan tersebut. Melalui pernyataan di X (Twitter), OPEC menyebut bahwa kabar itu menyesatkan dan menegaskan fokus mereka adalah memastikan kepatuhan penuh terhadap kesepakatan pemangkasan produksi.

    “Perlunya mencapai kepatuhan penuh terhadap perjanjian produksi minyak dan pemangkasan produksi tambahan yang harus dilakukan beberapa anggota untuk mengkompensasi kelebihan kuota sebelumnya,” tulis OPEC

    Harga minyak juga tertekan oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan minggu lalu. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan perusahaan-perusahaan energi menambahkan 1,8 juta barel minyak mentah ke dalam persediaan mereka selama pekan yang berakhir pada 26 September. Jumlah tersebut melampaui perkiraan analis sebesar 1,0 juta barel dalam jajak pendapat Reuters.

    Pada hari Selasa (30/9), kelompok perdagangan American Petroleum Institute telah melaporkan penarikan 3,7 juta barel untuk minggu ini.

    “Stok minyak mentah naik menyusul penurunan ekspor, yang tidak terlalu tinggi dan bisa menandakan melemahnya permintaan… kita sudah mengalami aksi jual yang cukup besar akibat penutupan pemerintah dan ekspektasi bahwa hal itu dapat memperlambat perekonomian dan menekan permintaan,” kata analis senior di Price Futures Group, Phil Flynn.

    Selain itu, shutdown atau penutupan pemerintahan AS ikut menambah tekanan pasar. Kebuntuan politik di Washington membuat sebagian besar operasi pemerintahan berhenti. Lembaga-lembaga pemerintah telah memperingatkan bahwa hal ini akan menghambat rilis laporan ketenagakerjaan bulan September.

    Gedung Putih memperingatkan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan segera terjadi saat hari pertama penutupan pemerintah berlangsung, bahkan ketika Wakil Presiden JD Vance bersikeras belum ada keputusan akhir yang dibuat.

    Namun demikian, aktivitas manufaktur AS sedikit meningkat pada bulan September, meskipun pesanan baru dan lapangan kerja lesu karena pabrik-pabrik bergulat dengan dampak tarif Trump.

    Sementara itu, di Asia, kawasan konsumen minyak terbesar dunia, aktivitas manufaktur melemah di sejumlah negara besar sepanjang September. Hal ini menambah kekhawatiran soal permintaan bahan bakar.

    Analis PVM Oil Associates Tamas Varga menyebut Rusia masih menghadapi gangguan pasokan akibat serangan Ukraina. Meskipun demikian, Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan situasi pasokan bahan bakar di pasar domestik secara keseluruhan terkendali,

    Ekspor minyak Rusia dari tiga pelabuhan barat bahkan melonjak 25 persen pada September dibanding Agustus. Di Venezuela, anggota OPEC yang dikenai sanksi AS, ekspor minyak rata-rata mencapai 1,09 juta barel per hari pada bulan September, level bulanan tertinggi sejak Februari 2020.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Naradata

    Related Posts

    BOS DANANTARA OPTIMISTIS DIVIDEN BUMN AKAN TEMBUS RP 140 TRILIUN TAHUN 2025

    20 Oktober 2025

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 2025

    HARGA EMAS DUNIA MELONJAK 60% SELAMA 2025, TEMBUS REKOR BARU USD 4.200 PER OUNCE

    17 Oktober 2025
    Tinggalkan Komentar Cancel Reply

    Berita Top

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20255 Views

    HAMAS DAN ISRAEL RESMI DAMAI, PEMERINTAH ISRAEL SETUJUI GENCATAN SENJATA

    10 Oktober 20253 Views

    PELAJAR DI GARUT KERACUNAN MAKAN BERGIZI GRATIS

    19 September 20253 Views
    Jangan Lewatkan
    Bisnis

    BOS DANANTARA OPTIMISTIS DIVIDEN BUMN AKAN TEMBUS RP 140 TRILIUN TAHUN 2025

    By Naradata20 Oktober 20250

    CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, optimistis nominal dividen BUMN pada tahun 2025 bisa menembus Rp…

    TERULANG KEMBALI, ISRAEL SERANG GAZA DI TENGAH GENCATAN SENJATA

    20 Oktober 2025

    PEMERINTAH GELONTORKAN BLT RP 900.000 MULAI HARI INI, DICAIRKAN KE 35 JUTA PENERIMA MANFAAT

    20 Oktober 2025

    KEJI PMI DI MALAYSIA DISIKSA SESAMA WNI, MATA KANAN DI CONGKEL

    17 Oktober 2025
    Ikuti Kami Terus
    • Facebook
    • Twitter
    • WhatsApp

    Subscribe

    Dapatkan berita politik terbaru Nasional dan Internasional

    Tentang Kami
    Tentang Kami

    NARADATA adalah perusahaan penyedia platform, layanan big data, riset dan pengolahan data yang berpengalaman dibidang publikasi, produksi content digital dan strategi komunikasi.

    Facebook X (Twitter)
    Pilihan Kami

    BOS DANANTARA OPTIMISTIS DIVIDEN BUMN AKAN TEMBUS RP 140 TRILIUN TAHUN 2025

    20 Oktober 2025

    TERULANG KEMBALI, ISRAEL SERANG GAZA DI TENGAH GENCATAN SENJATA

    20 Oktober 2025

    PEMERINTAH GELONTORKAN BLT RP 900.000 MULAI HARI INI, DICAIRKAN KE 35 JUTA PENERIMA MANFAAT

    20 Oktober 2025
    Berita Populer

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20255 Views

    HAMAS DAN ISRAEL RESMI DAMAI, PEMERINTAH ISRAEL SETUJUI GENCATAN SENJATA

    10 Oktober 20253 Views
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Home
    © 2025 naradata

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.