Close Menu
Naradata
    Berita Terkini

    BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG

    05 Desember 2025

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG
    • TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA
    • DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI
    • MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU
    • UPDATE TERBARU KORBAN BANJIR-LONGSOR SUMATERA: 776 MENINGGAL, 564 HILANG
    • SIAP SIAGA PUNCAK BANJIR ROB JAKARTA 5 DESEMBER, GUBERNUR JAKARTA SIAPKAN 600 POMPA
    • KEMENTERIAN LH AKAN PERIKSA DELAPAN PERUSAHAAN TERKAIT BENCANA DI SUMUT
    • GUBERNUR PASTIKAN SELURUH WARGA JAKARTA TERAKSES AIR BERSIH PADA 2029
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Naradata
    • Berita
      • Indonesia
      • Internasional
    • Politik
      • Politik Nasional
      • Politik Internasional
    • Bisnis
    • Otomotif
    • Entertainment
      • Musik
    • Sports
      • Sepakbola
      • Olahraga Lainnya
    • Lifestyle
    • More
      • Travel
      • Pendidikan
      • Makanan
      • Hukum
      • Sejarah
      • Kesehatan
    Naradata
    Home » Blog » DALAM SEPEKAN RUPIAH KEOK DIGEBUK DOLAR AS
    Bisnis

    DALAM SEPEKAN RUPIAH KEOK DIGEBUK DOLAR AS

    NaradataBy Naradata26 September 2025Tidak ada komentarMenit Baca
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis (25/9). Nilai tukar dolar AS hampir menyentuh level Rp 16.800. Dikutip dari Bloomberg, dolar AS naik 53,0 poin atau 0,32% di level Rp 16.737.

    Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai rupiah diperkirakan dapat melemah hingga ke level Rp 17.000 per dolar AS. Menurutnya, peluang dolar AS menyentuh level Rp 17.000 sangat mungkin terjadi apabila rupiah melemah hingga Rp 16.800.

    “Kalau seandainya tembus di level Rp 16.800, ada harapan bahwa dalam bulan Oktober, rupiah tembus di Rp 17.000, itu sangat mungkin sekali terjadi,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025).

    Ibrahim menyampaikan penguatan dolar AS dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Dari eksternal, penguat dolar AS di antaranya dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Eropa. Apalagi, usai pidato Presiden AS Donald Trump di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengingatkan agar Eropa tidak terus membeli minyak Rusia.

    Meskipun belum ada langkah segera yang diumumkan oleh Trump, Ibrahim menilai retorika tersebut meningkatkan resiko geopolitik di pasar. Menurutnya, sanksi tersebut dapat mengganggu ekspor Rusia atau memicu tindakan balasan pasokan oleh Rusia.

    “Dengan ketegangan tersebut, kita lihat bahwa Ukraina terus dengan bantuan NATO dan Amerika persenjataannya telah meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap infrastruktur energi Rusia dalam beberapa minggu terakhir yang menargetkan kilang minyak dan terminal ekspor untuk mengurangi pendapatan ekspor Moskow,” jelas Ibrahim.

    Dari sisi internal, Ibrahim menilai dipengaruhi oleh pernyataan-pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai tidak pro pasar, seperti penolakan program tax amnesty. Menurutnya, tax amnesty sangat dinantikan oleh pasar. Di sisi lain, tax amnesty di situasi seperti sekarang sangat dibutuhkan.

    “Dulu pada saat pemerintahan Jokowi di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani ada tiga kali melakukan tax amnesty dan itu disambut positif oleh pasar. Nah tetapi di zamannya Prabowo tax amnesty itu yang tadinya akan digulirkan tetapi dihentikan oleh Purbaya karena dianggap bahwa ada kong kali kong pengusaha dalam masalah tax amnesty. Nah ini rupanya pasar merespon negatif terhadap pernyataan-pernyataan Purbaya tentang penolakan dari tax amnesty,” terangnya.

    Menurutnya, penerapan tax amnesty di era Presiden ke-7 Joko Widodo mendapatkan respons pasar yang baik sehingga aliran modal masuk ke pasar Indonesia yang berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah.

    “Di sisi lain pun juga Bank Indonesia saat ini terus melakukan intervensi intervensi di pasar NDF dan pasar DNDF. Spekulasi yang begitu besar di pasar internasional NDF yang membuat Bank Indonesia kuwalahan dalam melakukan intervensi ya sehingga sangat berbeda sekali pada saat Menteri sebelumnya,” jelasnya.

    Pengamat Komoditas dan Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai rupiah sejak awal tahun cukup kuat karena didorong oleh intervensi dan tingkat suku bunga oleh Bank Indonesia. Namun, pemangkasan suku bunga oleh BI beberapa kali cukup mengagetkan investor.

    Ditambah, pergantian Menteri Keuangan yang berujung pada kebijakan fiskal yang lebih longgar dan stimulus juga ikut menekan rupiah.

    “Selain itu revisi UU P2SK juga membuat investor khawatir independensi BI dan mandat bank sentral yang tidak lagi hanya fokus pada inflasi dan nilai tukar. Usaha pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dipandang bisa mengorbankan rupiah. Dampaknya bisa pada inflasi dan defisit anggaran yang meningkat,” ujarnya

    BI melakukan langkah intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Namun, hal ini dapat menggerus cadangan devisa. Menurutnya, pemerintah perlu megkaji kembali kebijakan ekonomi-ekonomi, seperti menurunkan anggaran untuk program makan bergizi gratis yang dinilai terlalu besar.

    “Bayangkan saja berapa banyak pembangunan yang bisa dilakukan dengan Rp 500 triliun setahun. Atau juga anggaran itu bisa dihemat untuk beberapa tahun kedepan, anggap saja 4 tahun=Rp 2.000 triliun, bisa dijadikan dana abadi untuk banyak hal,” terangnya.

    Ia memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS bisa menembus Rp 17.000. Hal ini tergantung seberapa agresif BI intervensi. “Bisa, namun tergantung seberapa agresif BI mengintervensi,” jelasnya.

    Merespon pelemahan ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, menegaskan BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Menurutnya, bank sentral telah mengerahkan seluruh instrumen kebijakan moneter yang dimiliki.

    “Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi NDF”, kata Perry dalam keterangan resminya, Jumat (26/9).

    Perry optimis langkah-langkah yang dilakukan mampu untuk menstabilkan nilai tukar rupiah kembali ke nilai fundamentalnya.

    Lebih lanjut, BI juga mengajak para pelaku pasar untuk bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif. Kolaborasi antara BI dan pelaku pasar dinilai penting agar volatilitas rupiah bisa terkendali

    “Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar Rupiah dapat tercapai dengan baik,” ungkapnya.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Naradata

    Related Posts

    SAMBUT LIBUR NATARU 30 PERSEN TIKET SUDAH TERJUAL, KAI BERI KEBIJAKAN MOTOR BISA DIANGKUT GRATIS

    28 November 2025

    BEA CUKAI TERANCAM DIBEKUKAN, PURBAYA MINTA WAKTU 1 TAHUN UNTUK BENAHI

    27 November 2025

    TAK LANGKA LAGI SHELL AKHIRNYA DEAL BELI BBM DARI PERTAMINA

    26 November 2025
    Tinggalkan Komentar Cancel Reply

    Berita Top

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20259 Views

    PRABOWO TEKANKAN ASEAN HARUS BERSATU, PADA KTT ASEAN KE-47

    27 Oktober 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20257 Views

    BREAKING NEWS! HASIL RAPAT SYURIAH MEMINTA KETUM PB NU MUNDUR TERATUR

    24 November 20255 Views
    Jangan Lewatkan
    Indonesia

    BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG

    By Naradata05 Desember 20250

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa tambang bukanlah penyebab bencana banjir dan longsor yang terjadi…

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025

    MENOLAK LENGSER, GUS YAHYA TEGASKAN DIRINYA MASIH KETUM SAH PBNU

    04 Desember 2025
    Ikuti Kami Terus
    • Facebook
    • Twitter
    • WhatsApp
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    NARADATA adalah perusahaan penyedia platform, layanan big data, riset dan pengolahan data yang berpengalaman dibidang publikasi, produksi content digital dan strategi komunikasi.

    Facebook X (Twitter)
    Pilihan Kami

    BAHLIL TEGASKAN BANJIR DI SUMUT, SUMBAR DAN ACEH BUKAN KARENA TAMBANG

    05 Desember 2025

    TAK ADA AMPUN PUTIN TEGASKAN AKAN AMBIL PAKSA DONBAS DARI UKRAINA

    05 Desember 2025

    DIDESAK MUNDUR OLEH ANGGOTA KOMISI IV DPR, RAJA JULI: SAYA SIAP DIEVALUASI

    05 Desember 2025
    Berita Populer

    MUKTAMAR PPP RUSUH, MARDIONO DAN AGUS SUPARMANTO SALING KLAIM KEMENANGAN

    29 September 20259 Views

    PRABOWO TEKANKAN ASEAN HARUS BERSATU, PADA KTT ASEAN KE-47

    27 Oktober 20257 Views

    PURBAYA PAPARKAN PERBEDAAN ERA SBY VS ERA JOKOWI: SBY TIDUR EKONOMI TUMBUH 6%, TAPI JOKOWI BANGUN INFRASTRUKTUR HANYA 5%

    17 Oktober 20257 Views
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Home
    © 2025 naradata

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.