Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya memperluas layanan air bersih di seluruh wilayah Jakarta.
Ia menargetkan seluruh warga Jakarta bisa mengakses air bersih pada 2029, termasuk kawasan yang selama ini masih bergantung pada air berbayar.
“Dan kalau itu bisa dilakukan, apalagi, saya menargetkan tahun 2029 seluruh Jakarta sudah harus bisa air bersih,” ujar Pramono di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).

Ia mengatakan persoalan air bersih masih menjadi masalah utama di sejumlah titik, terutama di Jakarta Utara.
Pramono mencontohkan warga di Muara Angke yang harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 1 juta per bulan untuk kebutuhan air.
“Sekarang ini memang peningkatannya signifikan tetapi menurut saya belum cukup, termasuk yang di Angke tadi. Daerah yang mohon maaf, sebenarnya lebih membutuhkan air bersih tetapi mereka harus membayar. Dan menurut saya yang seperti ini tidak fair,” ujar Pramono.
Untuk itu, Pemprov DKI mendorong PAM Jaya mempercepat pembangunan jaringan air bersih dan penambahan sumber baru.
“Maka kenapa kemudian untuk PAMJAYA, perluasan pipanisasi kemudian juga sumber-sumber air bersih baru, saya dorong untuk segera diselesaikan,” jelas Pramono.
Pramono juga menekankan capaian layanan air bersih harus naik signifikan mulai tahun depan.
“PAM Jaya betul-betul kami dorong untuk tahun depan itu kalau bisa capaian untuk air bersihnya sudah di atas 85%,” pungkasnya.
