Info Harga minyak dunia melonjak sekitar 5 persen ke level tertinggi dalam dua minggu pada hari Kamis (23/10) setelah AS memberlakukan sanksi terhadap pemasok utama Rusia Rosneft (ROSN.MM) dan Lukoil (LKOH.MM) atas perang Moskow di Ukraina.
Hal ini mendorong perusahaan energi di China dan India untuk mempertimbangkan pemotongan impor Rusia.
Mengutip Reuters pada Jumat (24/10) minyak mentah Brent naik USD 3,40, atau 5,4 persen, menjadi USD 65,99 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik USD 3,29, atau 5,6 persen, menjadi USD 61,79.
Kenaikan tersebut merupakan keuntungan harian terbesar untuk kedua kontrak minyak mentah sejak pertengahan Juni dan penutupan tertinggi mereka sejak 8 Oktober.
“Pengumuman sanksi oleh AS terhadap Rosneft dan Lukoil adalah eskalasi besar dalam penargetan sektor energi Rusia dan bisa menjadi kejutan yang cukup besar untuk membalikkan pasar minyak global ke dalam defisit tahun depan,” kata Ekonom iklim dan komoditas di Capital Economics, David Oxley.
CPO
Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terpantau mengalami penurunan pada penutupan hari Kamis (23/10). Berdasarkan situs Barchart, harga CPO untuk kontrak November 2025 turun 0,23 persen menjadi MYR 4.416 per ton.
Batu Bara
Selain itu harga batu bara juga terpantau turun. Berdasarkan situs ICE Newcastle, harga batu bara naik 1,22 persen ke level USD 108.00 per ton.
Nikel
Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) terpantau naik 1,32 persen menjadi USD 15.363.
Timah
Harga timah berdasarkan London Metal Exchange (LME) juga naik 1,15 persen menjadi USD 35.772 per ton.
