#Sports

KISAH UNIK VEDDRIQ LEONARDO, AWALNYA MANJAT JENDELA KELAS HINGGA RAIH EMAS OLIMPIADE

Veddriq Leonardo masuk ke arena Le Bourget Sport Climbing Venue di Saint-Denis, Paris, Prancis, dengan tatapan yang sangat yakin. Tak ada keraguan yang tersirat di wajahnya untuk partai final.

Padahal, Indonesia saat itu belum punya medali emas sama sekali. Bulu tangkis yang ‘biasanya’ sumbang emas di Olimpiade, kali ini harus puasa.

Namun, Veddriq tak merasa terbebani. Di dalam pikirannya hanya manjat secepat mungkin dan kumandangkan lagu ‘Indonesia Raya’.

Doa dipanjatkannya sebelum bertanding. Veddriq juga mengecek kesiapan alat-alat untuk naik.

Lawannya sore itu adalah Wu Peng dari China. Catatan di babak sebelumnya cukup mengerikan.

Lonceng tanda lomba mulai berbunyi. Kedua atlet panjat tebing itu sangat sengit. Tak ada perbedaan yang sangat jauh.

Di akhir, Veddriq yang keluar sebagai juara. Raut wajahnya sangat puas mengingat jarak keduanya hanya 0,02 detik.

Veddriq lega, staf pelatih yang ada di bawah tak kuasa menahan tangis harunya. Persiapan selama empat tahun tak sia-sia.

Menutip dari hasil wawancara Veddriq dengan media kumparan dia menyebutkan bahwa dirinya telah melakukan persiapan untuk mengikuti olimpiade ini dari sejak lama

“Persiapan sudah cukup lama dari 2020-2024 itu kan memakan banyak waktu dan tenaga kemudian harus tampil maksimal waktu debut di Olimpiade,” pungkasnya

Hasil yang didapatkan Veddriq buah dari kerja keras dan semangatnya yang tak kenal lelah. Cibiran sempat didapatkannya sewaktu memilih panjat tebing sebagai jalan kariernya.

“Awal mula panjat tebing memang dari beberapa teman agak kayak skeptis gitu ini olahraga gak terkenal enggak populer di Pontianak. Kemudian fasilitasnya masih belum mumpuni dan dari keluarga ibu juga sedikit khawatir karena dalam tanda kutip olahraga ini terbilang sedikit ekstrem,” ucap Veddriq.

“Kalau teman-teman bercandain sering cuma itu bagi saya itu karena mereka tidak tahu bahwa olahraga panjat tebing memang ada pertandingannya terus memang gak cuma di Indonesia tapi di internasional juga,” tambahnya.

Kesulitan Veddriq tak sampai di situ. Kegiatan yang amat dicintainya ini harus terhenti karena kekurangan dana. Hampir setengah tahun Veddriq tak manjat dan menyentuh papan sama sekali.

“Kadang apa yang kita mulai itu menimbulkan nuansa kangen jadi pengin wah ini sayang banget ini wall gak dipakai sia-sia jadi memang ada beberapa teman yang sudah gak tahu mau ngapain lagi ya sudah balik manjat lagi,” tutup Veddriq.

Kini veddriq telah membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa berkat Latihan yang keras dan doa dari orang tuannya dia mampu mengharumkan Indonesia di kancah internasional dan sekaligus membawa nama panjat tebing Indonesia melambung tinggi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *